Kemendikbud Bentuk Rumah Vokasi

Kemendikbud Bentuk Rumah Vokasi

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk Forum Pengarah Vokasi (Rumah Vokasi) yang Bertujuan dapat terjadinya link and match yang lebih erat dan berkelanjutan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menegaskan, bahwa pentingnya sinergi antara pendidikan vokasi dengan para pelaku industri bisnis. \"Kemitraan strategis antara dunia industri dan dunia kerja untuk mewujudkan pernikahan massal atau link and match merupakan suatu keniscayaan yang harus kita lakukan guna menyiapkan sumber daya manusia yang siap menyongsong masa depan,\" kata Nadiem dalam telekonferensi di Jakarta, seperti ditulis Kamis, (16/7). Nadiem menuturkan, bahwa dalam pernikahan massal melalui Rumah Vokasi akan melaksanakan program penyelarasan lembaga pendidikan vokasi dengan IDUKA. \"Hal yang dilakukan antara lain berupa penyelarasan kurikulum, penyelarasan proses pembelajaran, peningkatan kapasitas SDM vokasi, magang, praktik kerja lapangan terstruktur, dosen/guru tamu, penyerapan lulusan, beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana prasarana, memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri, serta riset terapan,\" tuturnya. Nadiem Makarim menyampaikan lulusan lembaga pendidikan vokasi masih belum sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Perlu ada upaya peningkatan kualitas lulusan pendidikan vokasi. \"Kenyataannya sekarang kualitas pendidikan vokasi itu masih belum di suatu level di mana industri semangat mengambil anak-anak terbaik dari pendidikan vokasi,\" kata Nadiem dalam diskusi daring, Rabu, 15 Juli 2020. Menurut Nadiem, pendidikan vokasi dan industri sama-sama saling membutuhkan. Artinya, peran dari pendidikan vokasi bertugas mencetak sumber daya manusia yang unggul dan dibutuhkan industri. \"Harapannya, produktivitas industri juga bisa meningkat. Jadi ada simbiosis mutualisme antara industri dan pendidikan vokasi,\" ujarnya. Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto menambahkan, bahwa dalam program Rumah Vokasi tersebut di dalamnya ada 39 orang yang tergabung. \"Mereka terdiri dari dua perwakilan lembaga, dan 10 orang perwakilan asosiasi profesi atau industri. Perwakilan perusahaan sebanyak 27 orang,\" kata Wikan. Wikan menjelaskan, tugas dan tanggung jawab dari Rumah Vokasi ini yakni memberikan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi, dan program pengembangan vokasi. Pembahasan rumusan kebijakan meliputi kurikulum, asesmen, akreditasi model pembelajaran, praktik kerja lapangan (PKL), pengembangan sumber daya manusia pendidikan vokasi, dan sarana prasarana pembelajaran. \"Memberikan masukan berupa informasi job title yang dibutuhkan oleh indsutri, serta rekomendasi job title kepada indsutri terkait ketersediaan lulusan pendidikan vokasi,\" terangnya. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani mengatakan, bahwa upaya pemerintah terkait vokasi telah sejalan dengan misi asosiasi yakni agar dunia usaha terlibat secara aktif dalam mengembangkan vokasi. Termasuk juga memberikan dorongan dengan adanya pilot project menjadi mitra pendidikan di wilayah yang disepakati untuk pembentukan lembaga serupa di berbagai daerah. \"APINDO juga mendorong keterlibatan leading company di masing-masing sektor dan untuk memastikan bahwa dukungan vokasi ini bisa berjalan, perlu adanya tempat praktik sebagai playground. Melalui dual system bisa menjadi jembatan solusi untuk vokasi yang lebih baik,\" kata Hariyadi. Haryadi menuturkan, APINDO saat ini sedang memfokuskan perhatian pada penguatan pondasi Technical and Vocational Education and Training (TVET) yang meliputi percepatan standardisasi dan sertifikasi serta pelatihannya. Hal terpenting dari fokus tersebut adalah memastikan program yang sejalan dengan strategi dunia industri. \"Selain itu, APINDO juga memberikan perhatian pada terwujudnya ekosistem dalam hal sistem perencanaan tenaga kerja, industrial council hingga sistem pendanaan,\" ujarnya. Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi. Menurutnya, terbentuknya Rumah Vokasi antara Kemendikbud dan industri dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan industri. \"Pembentukan ekosistem ini didahului dengan pilot model untuk program kemitraan dunia industri dan dunia kerja dengan dunia pendidikan. Hingga saat ini, lebih dari 2.600 perusahaan sudah siap mendukung pengembangan vokasi,\" pungkas Rosan. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: